Sunday, May 27, 2018

Tak Disangka, Pria yang Dipeluk Ronaldo Usai Juara Liga Champions, Ternyata Bukan Pria Biasa

TRIBUNBATAM.id, KYIV - Pujangga terkenal Inggris William Shakespeare pernah berujar, ”Kata-kata mudah dibuat karena seperti angin. Namun sahabat yang setia sulit ditemukan.”

Sebuah kisah yang menyentuh jiwa datang dari megabintang sepakbola, Cristiano Ronaldo.

Pemain yang baru saja mengantarkan Real Madrid menjuarai Liga Champions 2018 ini punya kisah mengharukan tentang kekuatan sebuah persahabatan.


Cerita ini terkuak ketika Ronaldo bersama Real Madrid memenangi Liga Champions 2014 di Stadium of Light, Lisabon.

Seusai pertandingan, saat seluruh tim melakukan selebrasi bersama- sama, Ronaldo justru memisahkan diri.


Dia berlari mendatangi tribun penonton dan merangkul seorang pria sambil berurai air mata.

Publik terperangah. Siapakah pria itu sehingga bisa mendapat kehormatan begitu besar dari Ronaldo?

Dalam sebuah sesi wawancara, Ronaldo pun bercerita.

Pria tersebut bernama Albert Fantrau, sobat karibnya saat masih jadi pemain junior di Akademi Andorinha, Funchal, kampung halamannya saat masih bocah.


Pemain sepakbola beranak satu ini juga berujar bahwa dia tak akan pernah sesukses ini tanpa kebesaran hati sahabatnya tersebut.

“Aku sangat berterima kasih kepada Albert Fantrau untuk semua kesuksesan yang telah aku raih selama ini,” ucap Ronaldo.

Dia lantas bercerita. Dulu saat sama- sama masih menjadi pemain junior di Andorinha, dirinya dan Fantrau merupakan bintang akademi.


Tak ada pemain muda lain yang bisa melebihi kehebatan bakat keduanya.

Hingga suatu hari datanglah seorang pemandu bakat dari klub besar Portugal, Sporting Lisbon.

Sang pemandu bakat tersebut sedang mencari kandidat untuk ditariknya ke tim junior Sporting.

Sayang slot yang tersisa tinggal satu.

Jadi, Ronaldo dan Fantrau mesti berkompetisi dan saling mengalahkan agar bisa masuk ke tim yang diimpikan hampir semua pemain-pemain muda di Portugal tersebut.

Cara kompetisinya cukup fair.

Ronaldo dan Fantrau sama-sama dimainkan dalam sebuah pertandingan Andorinha.

Pemain yang bisa mencetak gol lebih banyak, maka dialah yang akan dipilih.

Pertandingan pun berjalan seru. Andorinha mendominasi pertandingan.

Ronaldo mencetak gol pertama untuk Andorinha lewat tendangan terukurnya.

Sementara Fantrau balas mengejar dengan mencetak gol kedua via sundulan. Poin Ronaldo dan Fantrau sama besar.

Hingga pada sebuah kesempatan terakhir, Fantrau dengan lincah sukses menggocek bola. Kini dia tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper lawan.

Tinggal diakhiri sebuah sontekan ringan, maka gol untuk Fantrau akan tercipta.

Akan tetapi, hal yang dilakukan Fantrau sangat mengejutkan. Bukannya menceploskan bola ke gawang lawan, dia justru mengoper si kulit bulat ke kaki Ronaldo.

Alhasil Ronaldo-lah yangmencetak gol. Pertandingan pun berakhir dengan skor 3-0 untuk Andorinha.

Gol yang dicetak Ronaldo lebih banyak daripada Fantrau.

Artinya, pemain bernama lengkap Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro inilah yang lolos seleksi.

Seusai pertandingan, Ronaldo bertanya kepada sahabatnya kenapa melakukan hal itu.

Fantrau hanya menjawab ringan sambil tersenyum, “Sebab sejatinya, kamu memang lebih hebat dibanding aku.”

Ronaldo akhirnya hijrah ke Sporting. Performanya mencorong sehingga direkrut Manchester United dan akhirnya berlabuh ke Real Madrid.

Namun, tanpa pengorbanan sahabatnya itu, bisa jadi Ronaldo tak akan pernah sehebat sekarang.

Seusai wawancara dengan Ronaldo, para wartawan Portugal pun penasaran.

Dalam sebuah kesempatan terpisah, mereka mendatangi rumah Fantrau.

Kepada para wartawan Fantrau mengaku bekerja serabutan.

Jawaban ini sangat mengherankan karena sobat Ronaldo itu tinggal di rumah yang bagus, punya perabotan terkini, dan mobil mewah.

Para wartawan pun kembali bertanya, bagaimana bisa dia memiliki semua itu laiknya orang kaya.

“Itu semua pemberian Ronaldo,” jawab Fantrau.

Alam raya memang selalu adil. Kesetiaan dibayar dengan ketulusan.(*)

sumber

No comments:

Post a Comment